INDRAMAYU –
Kebanggan orang-tua siswa yang anaknya praktek industri ke luar negeri kini sirna. Pasalnya, pengiriman pelajar ke luar negeri dalam rangka praktek kerja industri (prakerin) untuk siswa SMK di Indramayu terancam dihentikan untuk sementara waktu. Keputusan diambil setelah pihak DPRD Indramayu bersama Dinas Pendidikan Indramayu dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indramayu membahas atas pengaduan beberapa orang tua murid dan adanya indikasi penyalahan aturan yang semestinya harus ditempuh. Selain itu, peristiwa meninggalnya Rizki Maulana (17), siswa salah satu SMK yang melaksanakan prakerin di Malaysia, menjadi alasan terhadap keputusan penghentian ini.
Seperti diketahui, Rizky Maulana pelajar kelas XI pada salah satu SMK di Kabupaten Indramayu meninggal dunia saat melakukan prakerin di Serawak Malaysia pada Agustus 2012. Siswa jurusan otomotif yang ditempatkan pada perusahaan triplek di negeri Jiran ini menimbulkan polemik berkepanjangan.
Agar kejadian serupa tak terulang, DPRD bersama dua instansi terkait membahas dan menyimpulkan bahwa langkah yang harus ditempuh yaitu menghentikan sementara pengiriman siswa SMK asal Indramayu ke luar negeri. Rencananya, rekomendasi akan segera dikonsultasikan dengan Kementerian Pendidikan Nasional.
Pengiriman siswa yang melaksanakan prakerin ke luar negeri, saat ini dilakukan oleh beberapa SMK di Indramayu. Pihak orang tua pada awalnya bangga anaknya terpilih melakukan tugas wajib sekolah di negeri orang. Terbayang setelah lulus nanti akan langsung dipekerjakan di sana . Atas peristiwa ini orang tua pun khawatir dan meragukan prosedur pengiriman, pengawasan dan aturan yang memberlakukan program prakerin ke luar negeri. (Jeffry)
Posting Komentar