Para lulusan tahun 1981 SMA Negeri Indramayu mengadakan reuni, Sabtu (28/12) di gedung kesenian Mama Soegra. Pada pertemuan itu juga dibahas so'al kelanjutan organisasi Alumni 81, mengingat masa bakti kepengurusan lama berakhir.
Di sela acara temu kangen, disepakati Kuswanto sebagai ketua umum himpunan Alumni ’81 SMAN Indramayu. Ia akan memimpin organisasi meneruskan tugas pengurus sebelumnya.
Sejauh ini aktivitas alumni lebih sering
dilakukan di Indramayu. Maka diputuskan paling tidak ketua umum harus berdomisili di Indramayu. Sedangkan anggota di luar daerah, berada di bawah komando koordinator wilayah (korwil) masing-masing.
Meskipun belum dikukuhkan secara formal, mantan anggota
DPRD Indramayu ini menyatakan siap memimpin organisasi.
Ketua sebelumnya, Hartoyo berharap dengan terjalinnya kembali silaturahmi yang lebih erat lagi, menambah kebaikan dan kebermaknaan keberadaan kita bagi masyarakat.
"Kita dukung ketua, kang Kuswanto untuk membawa alumni agar bisa memajukan masyarakat Indramayu yang bermartabat," ajak Hartoyo kepada rekan-rekan sesama lulusan.
Ketua sebelumnya, Hartoyo berharap dengan terjalinnya kembali silaturahmi yang lebih erat lagi, menambah kebaikan dan kebermaknaan keberadaan kita bagi masyarakat.
"Kita dukung ketua, kang Kuswanto untuk membawa alumni agar bisa memajukan masyarakat Indramayu yang bermartabat," ajak Hartoyo kepada rekan-rekan sesama lulusan.
'Reuni ’38 Tahun Alumni 81 SMAN Indramayu’ dihadiri sekitar 100 almamater dari sekolah yang sekarang bernama SMAN 1 Sindang itu. Acara diisi silaturahmi, ramah tamah dan hiburan, dipandu MC Imron Jagat dari K2 FM dan Agus Komaruzzaman.
Sementara Iding Syafrudin mewakili rekan-rekannya mengimbau untuk berperan aktif dalam program-program organisasi, bukan sekedar berkumpul dan reuni.
“Programnya harus jelas, baik kegiatan sosial, agama, olahraga
dan lain-lain sehingga punya nilai manfaat,” tegas Iding dalam sambutannya.
Jumlah alumni ’81 SMAN Indramayu tercatat 239 orang, berasal dari 5 rombel (2
kelas IPA, 3 kelas IPS). Sedangkan yang
meninggal dunia hingga 2019 berjumlah 30 orang.
Alumni saat ini rata-rata berkomunikasi via medsos guna mempererat keakraban. Di sisi lain, setiap pertemuan yang diadakanpun
selalu direspon baik tanpa memandang atribut seperti status sosial, jabatan maupun profesi.
Menurut sebagian besar alumni, tatap muka seperti ini sangat penting selain interaksi
lewat medsos.
"Bedanya di whatsapp bahasanya terbatas, menulis satu kata saja kadang bisa terjadi salah persepsi,” kata Suharno, seorang alumni. (Suripto)
"Bedanya di whatsapp bahasanya terbatas, menulis satu kata saja kadang bisa terjadi salah persepsi,” kata Suharno, seorang alumni. (Suripto)
Posting Komentar