(function(d) { var cwjs, id='chatwing-js'; if(d.getElementById(id)) {return;} cwjs = d.createElement('script'); cwjs.type = 'text/javascript'; cwjs.async = true; cwjs.id = id cwjs.src = "//chatwing.com/code/83d797d1-1dcb-4273-bce7-7f8fb767c8b5/embedded"; d.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(cwjs); })(document); Atlet Kembar Indramayu, Lena-Leni Berjuang di Asian Games | K2-911 FM | KIJANG KENCANA
Home » » Atlet Kembar Indramayu, Lena-Leni Berjuang di Asian Games

Atlet Kembar Indramayu, Lena-Leni Berjuang di Asian Games

Written By K2-911FM on Selasa, Agustus 21, 2018 | 10.49.00


K2 FM – Selasa,21/8-2018, 10:49 WIB

            Timnas sepak takraw beregu puteri Indonesia pada Asian Games 2018 sudah melakoni 2 pertandingan. Kalah dari Myanmar 1 – 2 dan menang mudah melawan Jepang 3 – 0. Timnas sepak takraw puteri Indonesia yang dimotori Lena-Leni mengaku optimis bisa memenangkan laga lain.  

               Duo kembar asal Indramayu Lena dan Leni plus rekan satu timnya Dini Mita Sari, siap menghadapi pertandingan ketiga menghadapi tim tangguh Vietnam.

            Lena dan Leni masih akan bekerja keras mengejar prestasi di Asian Games 2018.   "Ya ini masih belum kalah, pokoknya terus dikejar. Kesempatan untuk mengejar masih ada," kata Leni, salah satu pemain andalan Indonesia kelahiran Indramayu, 7 Juni 1989.

            Berbicara soal prestasi, kemampuan dua wanita berambut kriting itu pernah menyumbang dua perunggu bagi Indonesia pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, tiga emas PON 2016, satu emas King’s Cup 2016 di Thailand, dan satu perak SEA Games 2017 di Malaysia.

             Sebelum menerjuni cabor sepak takraw, ketika sekolah dasar, Lena-Leni rutin latihan bola voli. Bahkan dua puteri dari pasangan Surtina dan Toniah ini selalu menjadi andalan di sekolah mereka. Puncaknya ketika di SMP, Lena-Leni mempersembahkan medali untuk sekolahnya sehingga mereka menjadi atlet voli Kabupaten Indramayu dalam pertandingan tingkat Provinsi Jawa Barat.  Barulah ketika sekolah menengah atas, mereka fokus pada latihan sepak takraw.

            Lena bercerita, kondisi ekonominya saat itu memang lemah. Bapaknya adalah petani dengan penghasilan ala kadarnya, ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga. “Kami pun bekerja mencuci piring saat SMP di kantin sekolah, demi uang saku,” kata Lena dengan muka datar saja.

Menurut Lena, hasil mereka berdua bermain dengan bermodal yang penting bahagia itu adalah segudang prestasi yang disebutkan di atas. “Orang tua kami juga sudah naik haji dari hasil kerja keras kami, tentu itu membahagiakan sekali. Semuanya karena ayah,” ujar Leni.

Lena dan Leni jadi sosok unik dalam kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Atlet kembar ini menjadi andalan Tim Merah Putih dari cabang sepak takraw.  (tempo.co/tirto.id)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kang Imron Jagat
Copyright © 2011. K2-911 FM | KIJANG KENCANA - All Rights Reserved
Template Created by Yudhi Harjo
Proudly powered by Blogger