INDRAMAYU – K2 FM – Senin,13/7-2015,
17:53 WIB
Sejak jalur putar arah (U-Turn) ditutup,
warga memanfaatkan jalan pintas kolong jembatan Maja untuk menyeberang. Jembatan yang menghubungkan Desa Waru
Kecamatan Lohbener dengan Desa Sukasari Kecamatan Arahan digunakan pemotor
untuk kelancaran transportasi mengangkut orang maupun barang.
Jasa penyeberangan dadakan yang diinisiasi
karang taruna setempat konon sudah berjalan selama 4 tahun. “Pembangunan jembatan menggunakan rancangan bambu
dan kayu dolken memakan biaya satu juta hasil patungan warga,” kata Ketua RT 15
B Blok Maja Desa Larangan Kecamatan Lohbener Marca (47) kepada K2 FM.
Beruntung menurut Marca, debit sungai
sedang surut sehingga untuk membangun jembatan hanya mengeluarkan biaya tak seberapa. Namun bila permukaan air sungai naik seperti tahun
kemarin, pihaknya harus mengeluarkan sedikitnya 4 juta untuk pembelian kayu. Pasalnya, dibutuhkan banyak kayu/bambu guna membangun pondasi dan titian jembatan.
Aktivitas penyeberangan darurat jembatan Maja
hanya ramai saat menjelang lebaran. Dengan
membayar 500 sampai 2.000 rupiah sesukarela pengendara, warga sudah mendapatkan
jaminan keselamatan serta jarak tempuh cukup singkat. “Daripada harus menempuh
perjalanan jauh hanya untuk menyeberang, kita gunakan kolong jembatan Maja
untuk mempersingkat jarak,” ucap Marca.
Keseriusan pemuda Larangan membantu
penyeberang memang tak main-main. Untuk
masalah keamanan ujar Marca dapat ditangani sendiri. Mereka ikut mendorong
motor dan mengangkat barang bawaan pengendara karena tebing sungai lumayan curam. Dengan melibatkan 30 anak muda, mereka
membagi tugas menjadi beberapa shift. “Hasil
pendapatan dibagi rata untuk lebaran keluarga mereka,” tambahnya.
Posting Komentar