INDRAMAYU – K2 FM – Rabu,22/4-2015,
14:48 WIB
K2 FM hari ini tepat memperingati hari ulang
tahunnya yang 47. Tidak banyak yang
mengetahui sejarah dari awal berdiri hingga sekarang.
K2 FM tetap
menyelenggarakan siaran untuk pendengar setelah mengalami beberapa kali perubahan
nama radio dan pergantian pimpinan.
Pada
awal berdiri, tanggal 22 April 1968 masih menggunakan nama Studio Radio Daerah
(STURADA) Indramayu.
Media radio milik pemerintah
daerah ini, semula didirikan sebagai radio RRI Persiapan Indramayu yang
bertugas menyebar-luaskan informasi pembangunan dan hiburan, melalui gelombang
pendek (Short Wave/SW) 119,71 meter.
Meskipun
dengan peralatan siaran sederhana, studio yang waktu itu masih berada di sisi
gedung Pendopo Indramayu, telah melaksanakan program siaran langsung. Salah satunya adalah siaran langsung Orkes Keroncong “Empat Sekawan”.
Dalam
perjalanannya, Sturada yang waktu itu dikepalai oleh Harun Al Rosyid, pindah
lokasi ke jalan Yos Sudarso, menempati gedung BKOW atau Badan Kerjasama
Organisasi Wanita.
BKOW adalah
organisasi wanita, merupakan kepanjangan tangan KOWANI di daerah. Gedung itu kini ditempati Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indramayu.
Program
acara pun semakin variatif, yaitu memproduksi sandiwara
radio, apresiasi sastra-budaya, baca puisi dan drama secara on air ke pendengar.
Sedangkan partisipasi masyarakat waktu itu
menggunakan kiriman surat (tulisan tangan pendengar). Selanjutnya, surat diganti dengan Kartu
Pilihan Pendengar, berupa kertas cetak disediakan oleh Sturada dalam melayani permintaan
lagu.
Di kalangan pendengar, Kartu Pilihan Pendengar atau ‘pilpen’ dikenal dengan sebutan ‘atensi’.
Di
tempat ini pula, radio yang semula bekerja pada gelombang 119,71 meter SW 1, berpindah
ke 207,61 meter/frekuensi Amplitudo
Modulatian/AM 1445 KHz.
Dan sejak
tanggal 29 Oktober 1986, Gubernur Jawa Barat waktu itu, Yogie S. Memet
meresmikan gedung baru Sturada di Kompleks BTN Lama Indramayu hingga sekarang.
Atas
kecintaannya terhadap Sturada, beberapa pihak menyumbangkan piringan hitam
(long play) serta kaset pita berisi lagu-lagu berbagai aliran musik.
Sturada
mendapat kiriman terbanyak dari bapak H.A. Dasuki (mantan Bupati Indramayu) dan
Ndang Rozukni, fans dari Blok Bolon Desa Tenajar Kecamatan Kertasemaya Indramayu.
Dua
orang ini dinilai berjasa dalam melengkapi koleksi lagu-lagu, selain
mendapatkan kiriman langsung dari label rekaman Lokananta, Republic
Manufacturing Co.Ltd (Remaco), Musica Studio’s, Melody Record, Yukawi, Dick
Tamimi (Dimita Records), Judi Kristianto Records (JK Records), Irama Tara, Aquarius, Log Zhelebour,
Polydor (Inggris), KAPP Inc (Amerika) dan lain-lain.
Sturada
kini memiliki gedung sendiri dengan luas 900 meter persegi dan kembali berganti
nama pada tahun 1993 menjadi Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD), frekuensi Frequency Modulation/FM 97,8 MHz.
Kemudian berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan
Propinsi Jawa Barat Nomor 482/2427/BPSFR/2003 tanggal 15 Mei 2003 resmi
mengudara pada frekuensi 91,1 FM dengan nama KIJANG KENCANA.
K2 FM memiliki logo menggambarkan maskot kebanggaan Indramayu yaitu seekor kijang, dibuat oleh Syayidin, SR, pelukis Indramayu jebolan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Fakultas Seni Rupa Desain (FSRD) Yogyakarta tahun 1987–1992.
Syayidin mengupas makna dan filosofi logo K2 FM. Bahwa bentuk kijang menghadap ke atas diartikan K2 FM berorientasi ke arah kemajuan. Lingkaran elips yang melatar belakangi kijang dimaknai sebagai kebersamaan.
"Warna kuning mengandung filosofi, hidup ini satu kesatuan (unity), juga simbol ke-Tuhanan yang bersih dan bersinar," jelas Diding, panggilan akrab Syayidin.
DPRD Indramayu telah mengesahkan Perda tentang Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Kijang Kencana FM Indramayu.
Hal itu sesuai amanat Undang Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik.
Perda tersebut adalah Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu no. 3 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Kijang Kencana FM.
Perda itu ditetapkan pada Rapat Paripurna DPRD Indramayu, Senin 20 April 2015.
"Setelah ini silakan diusulkan Perda LPPL Televisi Kijang Kencana Indramayu seperti
halnya Kuningan," kata Kasubdit Layanan Khusus Penyiaran pada Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Dadang Irawanto, saat anggota Pansus II DPRD Indramayu bersama tim radio K2 FM mengadakan kunjungan kerja seminggu lalu.
Inilah nama-nama kepala
radio sejak pertama sampai sekarang :
1. Kepala Sturada : Talim, B.A. (1968-1972)
2. Kepala Sturada : Harun Al Rosyid (1972- 1993)
3. Kasubag Sturada : Hidayat, S.H. (1994- 1995)
4. Kasubag
Sturada : H. Suradi (1995- 2000)
5. Kasi Pemberdayaan Media Massa : P. Pujiono, S.H., M.H. (2000-2003)
6. Kepala RSPD : Hendro Sugendro, S.IP. (2003-2009)
7. Kepala UPTD-RSPD : H. Dedy Suprayogi, S.Sos., M.Si. (2009-2012)
8. Kepala UPT-RSPD : Ciptadi, S.H. (2012-2018)
9. Diskominfo Indramayu : (2018-sampai sekarang
Puncak peringatan 47 tahun K2 FM diselenggarakan pada hari Senin (24/4) di halaman studio, menampilkan artis-artis pantura di antaranya Yuliana ZN, Dede S, Dian Anic, Nunung Alvi, Sri Avista, Dedi Yohana, Anggi WM, Eka Marcella, Cus Amanda, Rudy Setro, Esta Joss, Dewi Kirana dan Yani Ridho.
Dilanjutkan malam hari bersama Wayang Purwa "Langen Kusuma Putra", dalang H. Anom Rusmanto dari Lohbener Indramayu. (Jeffry)
Sturada Indramayu dikunjungi Sturada Karawang, 3 Juni 1991. (Dok K2 FM)
Posting Komentar