INDRAMAYU – K2 FM – Senin,26/1-2014,
15:32 WIB
Festival Band Pelajar yang digelar RD
Creative Music Studio pada Minggu (25/1) berlangsung meriah. Ajang yang dihelat di halaman Surya Toserba Indramayu
diikuti 18 band pelajar dari sejumlah sekolah.
Tiga peserta dinyatakan sebagai pemenang, Gouvour Army, Mix Steady dan The
Bitter, ke-tiganya berasal dari daerah kecamatan di Indramayu.
Pemenang pertama Gouvour Army, band yang
mayoritas pelajar SMAN 1 Krangkeng ini menang mutlak dari 2 pesaingnya, Mix
Steady dan The Bitter. Dua juri Hadi Santosa, SE dan Ridwan Indrawan, S.Sn
menempatkannya di urutan teratas dalam jumlah perolehan nilai. Satu juri lainnya menempatkan Gouvour Army di
posisi ke-dua. Oleh karenanya Dewan Juri
sepakat menetapkan band berpersonil 5 orang ini sebagai jawara.
“Gouvour Army bukan hanya atraktif, mereka juga
kreatif mengaransemen lagu, didukung kepiawaian rata-rata skill personilnya,” ungkap Hadi. Juri lain menambahkan, ada sesuatu yang berbeda dari kebanyakan band
yang hanya tampil dengan meng-cover mentah-mentah
lagu hits band-band terkenal.
Dua lagu yang ditampilkan, Seberkas Sinar milik Nike Ardilla dan Kebyar-Kebyar-nya Gombloh dikemas dalam
warna rock alternatif dengan nuansa teatrikal.
Vokalis Indri mampu mencapai
nada-nada tinggi, bahkan pada saat overtune
(pindah kunci chord-red) di tengah lagu.
Juara ke-dua Mix Steady dinilai bermain rapi
dan harmonis. Ditutup dengan lagu Grenade, para pelajar asal Krangkeng ini
mencapai suguhan anti klimaks dari dua lagu yang dipentaskan. Sedangkan The Bitter asal Balongan mesti
bersyukur punya kelebihan pada power suara Iqbal sang vokalis dan pola petikan bass Hadi. Hal itu tampak saat mereka membawakan Kopi Dangdut dalam aransemen bertempo
up-beat disisipi sedikit swing jazz.
Ada yang menarik dari kompetisi ini karena
keterlibatan musisi muda berbakat dari kalangan pelajar sekolah dasar dan SMP
seperti Basic Band dari SMPN 2
Sindang, Patra Child Band atau Abat Band dari BPK
Penabur. Kendati masih imut dan minim pengalaman, band bocah ini menyedot
perhatian pengunjung Toserba Surya. Mereka juga didukung kehadiran orang-tua dan arahan pembimbing.
“Anak-anak
ini sebetulnya tidak kalah, hanya belum menang,” ujar juri. Disarankan oleh juri bahwa kompetisi bukan satu-satunya
tujuan utama bermusik. Orang-tua,
pembimbing dan pihak lain diharapkan terus memompa semangat bahwa dalam lomba
ada yang kalah dan menang. Dalam lomba
apapun yang menjadi lawan bukan juri tapi peserta lain. Kalahkanlah mereka
dengan kemampuan yang dimiliki, terang juri.
Dari
sejumlah peserta, tercatat satu band beraliran reggae Free Step tampil di ujung acara. Band dengan segudang personil ini lengkap membawa alat musik ‘jimbe’ dan
cukup apik membawakan Stasiun Balapan. Acara yang dipandu Ory dan si cantik Nana ini usai jam 5 sore.
Terkait mengapa band-band asal kecamatan lebih berprestasi, menurut juri
sekaligus pengamat musik dan anggota Komite Musik DKI Ridwan Indrawan
mengatakan, anak-anak daerah memiliki jiwa kompetisi lebih kuat. “Hal yang paling mendasar mereka selalu termotivasi mengalahkan orang kota. Motivasi
ini menjadi modal untuk memacu diri dan menunjukkannya dalam ajang musik
apapun,” terang sarjana seni lulusan STSI Bandung ini kepada K2 FM. Maka tak heran musisi asal Karangampel, Krangkeng dan sekitarnya rajin menyambangi Cirebon sebab di sana menawarkan banyak kesempatan buat mengembangkan kreativitas bermusik. (Jeffry)
Nana dan Ory, duo DJ K2 FM menjadi MC. (Photo : Jeffry/K2 FM)
Posting Komentar