INDRAMAYU – K2 FM – Kamis,8/1-2015, 10:01 WIB
Tingkat kerusakan potensi sumber daya alam di
Indonesia saat ini telah sampai pada tahap mengkhawatirkan. Bencana alam yang melanda negeri ini dalam
beberapa tahun terakhir adalah bukti nyata dari rendahnya kesadaran manusia,
terutama generasi muda untuk menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan hidup.
Adalah Komunitas
Independen Penjelajah Buwana (KOINJAWA), sebuah wadah kaum muda yang
mewakili berbagai aspirasi pecinta alam.
Organisasi yang berkedudukan di Indramayu ini tidak hanya berfokus pada
pendakian gunung semata, melainkan kegiatan menjaga pelestarian habitat pantai
sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap ancaman serius masalah abrasi.
“Kegiatan KOINJAWA lebih luas mencakup
kegiatan jelajah alam bebas, khususnya di daerah-daerah yang menyimpan potensi
keindahan alam yang belum dikelola pemerintah,” ujar Ketua Umum Muhammad Adnan.
Ide
pembentukan organisasi dicetuskan 30 Nopember 2014 oleh sejumlah mahasiswa di
Indramayu. Sejak itu, KOINJAWA yang
beranggotakan sekitar 37 orang sepakat untuk memberikan kontribusi positif
dalam kegiatan eksplorasi, publikasi, rehabilitasi dan konvservasi potensi
sumber daya alam Indonesia.
Dalam
salah satu kegiatannya, KOINJAWA melakukan operasi bersih di lokasi pendakian
Taman Nasional Gunung Ciremai Desa Linggasana Kabupaten Kuningan Jawa Barat pada 3 Desember 2014 lalu. Bentuk partisipasi lain yakni observasi di
Gunung Ciremai dan sejumlah rencana kegiatan organisasi berupa observasi di
Pantai Jawa Indramayu, Trip dan Bakti Sosial di Pulau Sempu, 1000 Langkah
Eksotisme Indramayu dan pendakian massal tiga gunung di Jawa Barat.
“Bencana tanah longsor, banjir tahunan,
letusan gunung berapi, hingga ancaman abrasi yang menggerus pantai utara Jawa
adalah bukti bahwa di luar kenyataan bencana tersebut selain kehendak Tuhan,
kondisi itu merupakan indikasi dari kurangnya tingkat kepedulian untuk menjaga
dan melestarikan potensi dan sumber daya alam,” kata Adnan kepada K2 FM.
Posting Komentar