INDRAMAYU – K2 FM – Sabtu,17/10-2014,
23:54 WIB
Gubernur Jawa Barat
Ahmad Heryawan hari ini menyerahkan penghargaan tertinggi kepada aparat,
pemangku, stakeholder dan masyarakat pada Peringatan Hari Pangan Se-Dunia
Tingkat Propinsi Jawa Barat di Bandung.
Empat penghargaan diraih Indramayu
masing-masing Kepala Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung,
Gapoktan “Tani Mulus” Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung, KWT “Sekar Wangi”
Desa Dukuh Tengah Kecamatan Karang Ampel dan Wardono, Desa Longok Kecamatan
Sliyeg.
Penerima penghargaan
Gubernur Jawa Barat kepada aparat, pemangku, stakeholder dan masyarakat se-Jabar yang seluruhnya berjumlah 90 orang diserahkan secara simbolis. Penghargaan pada peringatan HPS ke-34 Jabar tahun 2014, merupakan hasil seleksi dari Tim
Seleksi yang berasal dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) rumpun
pertanian. Penilaian didasarkan pada partisipasi
aktif dalam pembangunan ketahanan pangan dan penyebaran teknologi yang efektif
dan efisien untuk peningkatan produksi pangan.
Acara peringatan ini
digelar cukup meriah di Gedung Sate. Selain ada kampanye minum susu dan makan
telur yang dilakukan Gubernur bersama puluhan siswa SD, sejumlah stan yang
menghadirkan makanan nonberas dan terigu pun diserbu pengunjung.
Kepala Badan Ketahanan
Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKP3) Indramayu melalui Kabid Ketahanan Pangan Drs. Darman Toha mengatakan, Kepala
Desa Mundakjaya layak diberi penghargaan karena gigih menggerakkan warga pada kegiatan
pembangunan pertanian. Sedangkan Wardono menjadi pelopor pengembangan protein
hewani dari hasil ternak sapi. “Kebutuhan
pangan bukan hanya beras, namun harus diimbangi ketersediaan protein hewani,” katanya.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Tani Mulus” adalah lembaga ketahanan pangan desa untuk ketersediaan stok pangan yang dikelola kelompok tani setempat. “Selain sebagai cadangan pangan saat terjadi bencana, gapoktan ini berfungsi penyeimbang harga gabah pada musim tertentu, agar jangan sampai harga jatuh dan dimainkan oleh tengkulak,” katanya.
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Tani Mulus” adalah lembaga ketahanan pangan desa untuk ketersediaan stok pangan yang dikelola kelompok tani setempat. “Selain sebagai cadangan pangan saat terjadi bencana, gapoktan ini berfungsi penyeimbang harga gabah pada musim tertentu, agar jangan sampai harga jatuh dan dimainkan oleh tengkulak,” katanya.
Gubernur
Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, saat
ini ketahanan pangan di Indonesia dihadapkan pada permasalahan yang terkait
permintaan pangan yang lebih cepat dari pertumbuhan pasokan. Laju ini juga meningkat sejalan dengan
pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan daya beli masyarakat. Di sisi lain, kapasitas produksi pangan
terkendala oleh kompetisi pemanfaatan lahan, perubahan iklim dan minimnya
dukungan infrastruktur.
Menurutnya, apabila persoalan ini tidak
segera diatasi maka pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Jabar akan sangat
tergantung pada impor pangan.
Empat penghargaan yang diperoleh Indramayu itu : Pembina Ketahanan Pangan Desa Kepala Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung, Pemangku Ketahanan Pangan Wardono, Desa Longok Kecamatan Sliyeg, Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dalam pengembangan Lembaga Distribusi Pangan (LDPM) Gapoktan "Tani Mulus" Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung dan Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dalam pemberdayaan Kelompok Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) KWT "Sekar Wangi" Desa Dukuh Tengah Kecamatan Karang Ampel Kabupaten Indramayu. (Jeffry/berbagai sumber)
Empat penghargaan yang diperoleh Indramayu itu : Pembina Ketahanan Pangan Desa Kepala Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung, Pemangku Ketahanan Pangan Wardono, Desa Longok Kecamatan Sliyeg, Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dalam pengembangan Lembaga Distribusi Pangan (LDPM) Gapoktan "Tani Mulus" Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung dan Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan dalam pemberdayaan Kelompok Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) KWT "Sekar Wangi" Desa Dukuh Tengah Kecamatan Karang Ampel Kabupaten Indramayu. (Jeffry/berbagai sumber)
+ komentar + 1 komentar
penghargaan dari pemerintah indramayu itu sendiri mana....saya minta kursi aja bu bupati....buat pertemuan penyuluhan pertanian....30 biji aja...makasih
Posting Komentar