INDRAMAYU – K2 FM – Kamis,14/11-2013, 08:26 WIB
Siapa tak kenal sosok mbah Surip dengan lagu
Tak Gendong yang poluler beberapa tahun silam.
Sayang tatkala mencapai ketenaran ia dipanggil Yang Kuasa di usia 52
tahun.
Ajakan ‘tak gendong
kemana-mana’pun tak terdengar lagi. Atau
‘habis bangun tidur lagi’ kini sudah hampir dilupakan orang.
Lirik lagu mbah
Surip memang tak mengandung pesan berlebihan, justru istilah-istilah keseharian
itulah membuat kalangan segala usia mudah menghapal.
Kepergian mbah Surip menyisakan duka bagi
penggemar dan keluarga yang ditinggalkan, khususnya Farid Wahyu Dwi Peristiawan putera almarhum.
Farid adalah anak ke-dua mbah Surip. Ke-tiga anak mbah Surip lainnya perempuan. Farid pula yang kini meneruskan karir dunia
nyanyi ayahnya.
“Selain menyanyi, almarhum
menciptakan 200 lagu yang diwariskan kepada saya,” kenang Farid ketika
wawancara di studio K2 FM, Rabu (30/10).
Farid menepis anggapan orang bahwa dirinya ‘dibentuk’
di bawah bayang-bayang kepopuleran mbah Surip.
Menurutnya, tak salah bila perjuangan ayah terus dilanjutkan karena
ratusan karya beliau adalah warisan yang harus dipublikasikan.
"Ciptaan lagu mbah Surip yang belum beredar
tidak hanya irama reggae, namun dangdut, metal dan blues,” ujar Farid kepada
penyiar K2 FM Gustie Azis.
Kedatangan Farid ke Indramayu selain tampil
di Jatibarang, juga dalam rangka promo album ‘Jus Melon’.
Sebenarnya, ‘Jus Melon’ bertema tentang
cinta. Perjuangan, hubungan antar manusia, humor serta romantika menjadi
filosofi dalam lagu ini.
Konon, ‘Jus Melon’ juga berarti ‘just me alone’. Album berisi 11 lagu di
bawah manajemen I Love You Full telah dibuat video klipnya.
Pembuatan vidklip Jus Melon sangat sederhana, hanya dengan kamera handphone
berlatar belakang barang-barang recycle,
barang bekas yang dibentuk menjadi ombak dan kapal laut.
Sedangkan talk show di
K2 FM atas ajakan Wawan Sugiharto. Wawan
atau Ugie adalah manajer band reggae Indramayu, The Roots Circle.
Farid, putera mbah Surip kelahiran Mojokerto
30 tahun lalu ini berpenampilan mirip ayahnya, rambut dreadlock (gimbal-red)
dan pernak-pernik khas musisi reggae.
Bahkan gaya bicara plus gelak tawa hanya beda tipis dengan sang
maestro mbah Surip.
Saat datang ke studio, ia berkendara skuter kesayangan yang
ia beri nama ‘scooter helycopter second’.
Farid datang bersama man-teman dari band
Rengginang dan Ragie Rasta. (Jeffry)
Posting Komentar