INDRAMAYU – K2
FM – Jum’at,23/8-2013,09:53 WIB
Peringatan hari lahir (dies natalis) dalam
sejumlah besar budaya dianggap sebagai peristiwa penting yang menandai awal
perjalanan kehidupan. Karena itu, biasanya peringatan tersebut dirayakan dengan
penuh syukur dan kebahagiaan. Bertambahnya usia selalu dibarengi dengan
pengharapan akan makin bertambahnya kedewasaan. Apalagi bagi sebuah perguruan
tinggi yang punya fungsi utama melahirkan para ilmuwan yang berkualitas.
Dies Natalis ke-31 Universitas Wiralodra
(Unwir) Indramayu digelar di Aula Nyi Endang Dharma Ayu pada Kamis (22/8). Kegiatan ini sekaligus silaturahim civitas
academica yang diisi tausiyah berupa orasi ilmiah oleh dr. Hanirono, Sp.OG dari Bandung dengan tema Optimalisasi
nilai-nilai Silaturahim bagi sivitas akademika menuju Universitas berbasis
Kesehatan Spiritual, Intelektual dan Emosional.
Lahir di Belanda 26 September 1953, dr.
Hanirono pernah menjabat sebagai wakil ketua Assosiasi Rumah Sakit Daerah Jabar
(ARSADA) dan koordinator bidang Pengembangan ARSADA pusat, pengurus organisasi
kedokteran IDI, POGI, YKI (Yayasan Kanker Indonesia), pengurus organisasi
olahraga KONI, PELTI, PASI (Judo), FIKS, pengurus organisasi kemahasiswaan CSB,
ketua Judo Institute Bandung (1997-2002), serta Ketua Alumni Haji SAFARI SUCI
(2001).
Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini
dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ). Sebuah
penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua kali lebih penting
daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan
seseorang. Ia mencontohkan tokoh
Salahudin Al-Ayyubi dengan emotional
quotient, cerdas dan spiritual berhasil memenangkan dua perang salib. “Orang cerdas tidak harus menang terus. Yang penting kemenangan akhirnya,” katanya.
Dokter yang pernah menjabat direktur Rumah
Sakit di Majalaya dan Cibabat ini mengungkapkan, Rasul mempunyai cita-cita yang
sampai saat ini belum tercapai, yaitu Rahmatan Lil Alamin. “Islam itu Rahmatan Lil Alamin, bukan
Rahmatan Lil Muslimin sehingga selain berperilaku baik dengan sesama, juga
memperlakukan sebaik-baiknya mahluk hidup dan alam sekitar,” ujar dokter
Hanirono kepada K2 FM usai acara.
Ia mengkritisi di masa pemilihan kepala daerah
ini masih banyak orang yang memaku pohon dengan berbagai atribut kampanye. “Perlakukan juga hewan yang disembelih dengan
baik, tidak menyiksa atau menimbulkan hewan stress,”
katanya. Islam itu sempurna, hanya kitanya yang tak sempurna. Sekarang tujuan kita adalah untuk mencapai sempurna dengan cara terus memperbaiki diri, terang Hanirono.
Dies Natalis ke-31 tahun dan Silaturahim Sivitas Akademika 1434 H Unwir, dihadiri Ketua Yayasan Unwir Ir. H. Darsono, Rektor Dr. H. Tohidin, Ir., MP seluruh civitas academica serta undangan. (Jeffry)
Dies Natalis ke-31 tahun dan Silaturahim Sivitas Akademika 1434 H Unwir, dihadiri Ketua Yayasan Unwir Ir. H. Darsono, Rektor Dr. H. Tohidin, Ir., MP seluruh civitas academica serta undangan. (Jeffry)
Posting Komentar