INDRAMAYU – K2 FM – Senin,15/7-2013,
22:13 WIB
Sekumpulan remaja usia belia ‘Street Team’
muncul di kota mangga. Sepintas melihat
namanya seperti nama kelompok atlit olah raga.
Namun siapa sangka mereka terdiri atas anak-anak muda penggemar berat Killing Me Inside, band papan atas
Indonesia pengusung warna musik modern rock/emo.
Konon ‘Street Team’ sudah ada di tingkat nasional. “Khusus untuk Street Team Indramayu, kami biasa nongkrong di Taman Kota belakang Masjid Agung,” kata ketua Ato Matung. Tanpa menyebut secara pasti berapa jumlah anggota seluruh Indonesia, Ato hanya bilang bahwa anggota sudah menyebar di seluruh tanah air, karena Killing Me inside atau KMI/Killms adalah band berskala nasional. Sedangkan sebutan Wadespo digunakan sebagai salam personil KMI kepada KST Indonesia. “Bisa juga diartikan Wanita Desa Siip Oke,” kata Ato.
Saat
diajak berdialog bareng Gustie Azis di 91,1 FM radio Kijang Kencana pada Sabtu
(13/7), Ato sengaja mengikutkan beberapa anggota ‘Street Team’ asal Lampung. Sebagai bukti, untuk menjalin keakraban dengan
sesama fans Killing Me Inside. Kepada
announcer Gustie Azis, Feka yang
mewakili fans dari Lampung Timur ini bangga bisa ketemu ‘Street Team’ Indramayu
yang kebanyakan anggotanya cewek, meski dari Lampung ke Indramayu cukup
melelahkan selama dua hari perjalanan.
Seorang
anggota ‘Street Team’ Indramayu Melissa mengaku
belum lama bergabung menjadi anggota.
Kini ia telah berbaur akrab biarpun berlatar belakang sekolah berbeda bahkan
teman-teman dari pantura. Melissa
bersama pengurus STI Ato, Tolex, Nida plus anggota-anggota cewek lain selepas ‘on
air’ langsung menggelar buka puasa bersama di studio K2 FM Indramayu.
Mengetahui K2 FM dapat dijangkau seluruh
Indonesia lewat streaming, kontan Ato
titip salam buat teman-teman ‘Street Team’ Indonesia : Andika (Bali), Tian
(Purwokerto) dan Betet. “Siapapun boleh jadi
anggota koq, cuman bayar administrasi
15 ribu dan baju 95 ribu. Kita bisa kenalan
lewat facebook dan tweeter,” katanya. (Jeffry)
Posting Komentar