Persoalan sampah yang menumpuk menjadi
permasalahan serius yang harus dicarikan solusinya. Sehingga
pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah dan Peraturan Pemerintah nomor 81 tahun 2012. Aturan perundang-undangan tersebut mengamanatkan
tentang upaya pengurangan dan penanganan sampah agar dikelola dengan baik.
Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah meresmikan Bank Sampah terkait upaya membatasi
timbulan sampah agar dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Peresmian Bank Sampah bernama “Jaka Kencana”
dihadiri unsur FKPD, Kepala Dinas-Instansi, perwakilan Pertamina EP Asset 3
Field Jatibarang dan undangan lainnya di Desa Pabean Udik Kecamatan Indramayu
pada hari Senin (18/3).
Pada acara tersebut, Bupati Anna menyerahkan bantuan
kendaraan operasional dan peralatan pengelolaan sampah. Dalam sambutannya, Bupati menjelaskan tentang
jenis sampah organic dan an-organik.
Sampah organic termasuk jenis sampah basah yang bisa membusuk hasil
produk konsumsi rumah-tangga, seperti makanan, ikan, buah dan sayuran. Sedangkan sampah an-organic teridiri dari
kertas, plastic, botol, besi, kaleng atau aluminium. Ke-dua jenis sampah ini bila tak dikelola
maka berakibat menimbulkan bau tak sedap, menimbulkan penyakit serta menyumbat
kelancaran saluran air.
Solusi untuk menangani masalah
sampah, salah satunya melakukan kegiatan 3 R atau reduce, reuse dan recycle. Namun
kegiatan 3R ini masih menghadapi kendala utama, yaitu rendahnya kesadaran
masyarakat untuk memilah sampah. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah
tersebut yaitu melalui pengembangan Bank Sampah yang merupakan kegiatan
bersifat social engineering
yang mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran
masyarakat dalam pengolahan sampah secara bijak dan pada gilirannya akan
mengurangi sampah yang diangkut ke TPA. Pembangunan bank sampah ini harus
menjadi momentum awal membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah,
mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah,karena sampah mempunyai nilai jual yang
cukup baik, sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi
budaya baru Indonesia. (Jeffry)
Naambor Bank Sampah 'Jaka Kencana' terpampang di Pabean Udik. (Photo : Dodo M/Dok K2 FM)
Naambor Bank Sampah 'Jaka Kencana' terpampang di Pabean Udik. (Photo : Dodo M/Dok K2 FM)
+ komentar + 1 komentar
Mengatasi plastik ya harus mulai dibiasakan tidak menggunakan plastik. Misal gunakan Dus makanan dari kertas, bawa botol minum sendiri, menggunakan eco bag, dll.
Posting Komentar