INDRAMAYU – K2 FM - Pentas musik reggae “Klasik On” di Bojongsari Indramayu pada Kamis (12/7) menampilkan bintang tamu Tony Q Rastafara. Penonton rela merogoh kocek 40 ribu perak demi menyaksikan idolanya tampil. Tak ayal penjual pernak-pernik dan aksesoris di pintu masuk kebagian rejeki. Belum lagi penjual minuman, diserbu pembeli yang kehausan. Namun apakah pengelola Waterpark Bojongsari meraup untung atas digelarnya acara ini ?
Di gerbang utama jalan raya Bojongsari, penonton sudah dihadang sejumlah panitia yang mengurus tiket masuk. Setelah itu, penonton mesti jalan kaki menuju venue berjarak 50 meter. Even “Klasik On” memang dilaksanakan di halaman depan Waterpark Bojongsari. K2 FM baru dibolehkan masuk setelah dijejali pertanyaan dan diwajibkan menunjukan press card. Tampak di panggung, band reggae asal Jatibarang Raggie Rasta sedang pentas. Jumlah personil Raggie Rasta lumayan banyak karena melibatkan pemain djembe (sejenis timpani), trumpet dan keyboard. Sementara penonton yang kebanyakan anak muda dengan kostum bergambar Bob Marley asik bergoyang. Ciri khas lain yaitu rambut gimbal dan bendera warna kombinasi hijau kuning merah, warna bendera Rastafari Movement. Para ‘rastaman’ tak mempedulikan panasnya matahari, bahkan tambah merapat ke panggung. Kelompok band si empu single Kota Mangga ini sukses menyemarakkan even “Klasik On”.
Pada acara ini, Polres Indramayu menerjunkan 76 personil keamanan. Polisi disebar mulai dari pintu masuk jalan raya Bojongsari, seputar panggung utama dan loby Waterpark. Selain aparat kepolisian yang ditugasi mengamankan acara, terlihat sekelompok suku dayak Hindu-Budha ‘Bumi Segandu’. Suku dayak asal Losarang ini bukan sengaja menonton, tapi diminta oleh panitia untuk pengamanan. Mereka berjumlah 18 orang, dipimpin oleh Gembol ketua rombongan.
Namun kemeriahan panggung tak sebanding dengan suasana di Waterpark sendiri. Tempat pemandian terbesar di Indramayu ini seharusnya ikut kena imbas dari banyaknya penonton yang diharapkan berminat mandi di Waterpark Bojongsari. K2 FM mengamati di loket masuk terlihat biasa-biasa saja. Tak ada lonjakan jumlah pengunjung. Maklum, penonton reggae tidak berniat mandi. Hal ini dibenarkan oleh Heru, petugas karcis pintu masuk Waterpark. Mungkin kalau pentas organ tunggal urusannya beda, lagipula lokasi panggung berada di luar, bukan di dalam Waterpark. Jadi nggak mungkin lah mereka mandi karena harus beli tiket lagi, kata Heru.
Posting Komentar