(function(d) { var cwjs, id='chatwing-js'; if(d.getElementById(id)) {return;} cwjs = d.createElement('script'); cwjs.type = 'text/javascript'; cwjs.async = true; cwjs.id = id cwjs.src = "//chatwing.com/code/83d797d1-1dcb-4273-bce7-7f8fb767c8b5/embedded"; d.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(cwjs); })(document); K2-911 FM | KIJANG KENCANA | RSPD INDRAMAYU
BERITA TERKINI

Memasuki Usia Senja, Alumni 81 Pererat Persatuan

Written By K2-911FM on Kamis, Juli 09, 2020 | 02.47.00


INDRAMAYU – K2 FM – Kamis,9/7-2020, 02:47

             Masa tua biasanya identik dengan waktu di mana seseorang dinilai sudah tidak produktif.  Tidak dipungkiri karena di usia lanjut, manusia pada akhirnya akan mengalami fase hidup dengan segala keterbatasan.

            Beruntung bagi para lulusan tahun 1981 SMA Negeri Indramayu yang  masih memiliki hasrat untuk mempererat persatuan.

            Meskipun kondisi fisik, sosial, ekonomi dan latar belakang pendidikan berbeda, wadah alumni ini kerap mengadakan silaturahmi. Sejumlah pertemuan rutin digelar oleh mantan pelajar dari sekolah yang kini telah berubah nama menjadi SMAN 1 Sindang.

            Wakil ketua Alumni 81 SMA N Indramayu Iding Syafrudin mengimbau teman-teman seangkatan untuk terus membangun kebersamaan melalui kegiatan-kegiatan seperti reuni, halal bil halal, olahraga dan lain-lain.
     “Bagi rekan-rekan alumni yang belum aktif saya mohon untuk bergabung karena saat ini kegiatan yang sudah berjalan adalah bersepeda (gowes) seminggu sekali dan arisan sebulan sekali,” tutur Iding.

            Iding menambahkan, komunikasi lewat media sosial merupakan salah satu upaya membangun kebersamaan.  Dengan cara itu setidaknya alumni tidak merasa hidup sendiri, saling berbagi rasa, berwawasan luas dan terbuka akan segala informasi terkini.

            “Yang tak kalah penting di usia kita sekarang adalah berdamai dengan hati.  Jadi sebelum melangkah, tanyakan pada hati kita masing-masing, sesuaikah apa yang akan kita perbuat.  Bagaimanapun hati itu tak pernah bohong,” pesan Iding saat acara Halal Bil Halal Alumni SMA N Indramayu di Kelurahan Bojongsari Indramayu, Sabtu (4/7-2020)
.
            Halal Bil Halal dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan sekaligus pembukaan arisan anggota Korwilin (Koordinator Wilayah Indramayu).

           Alumni 81 SMA N Indramayu terbagi dalam 3 Korwil masing-masing Indramayu, Bandung dan Jakarta dengan Ketua Umum Kuswanto.  (Jeffry)  

Kilau Indonesia Jalin Sinergitas Kerjasama Dengan Bank Syariah Mandiri

Written By K2-911FM on Rabu, Juli 08, 2020 | 23.20.00


INDRAMAYU – K2 FM – Rabu,8/7-2020, 23:20

            Untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19, sahabat Baik Kilau Indonesia membangun sinergitas dengan melakukan kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri (BSM).  I’tikad Kilau Indonesia selaras dengan program dari LAZNAS BSM Pusat, yakni Berbagi Keberkahan. 

            Kedua belah pihak sepakat membantu masyarakat melalui pembagian paket sembako kepada dhuafa dan kalangan jompo.

            Kepedulian Kilau Indonesia dan BSM diwujudkan dengan mendatangi langsung penerima manfaat secara door to door. Dengan cara seperti ini maka pemberian sembako tidak menimbulkan kerumunan massa.

            Sebanyak 40 paket sembako disalurkan ke beberapa wilayah di Kabupaten Indramayu, di antaranya Singaraja, Totoran, Pabean Ilir, Pabean Udik, Kertasemaya dan Ujung Pendok Widasari.  Penerima manfaat tersebut terdiri dari kalangan jompo dan dhuafa yang terdampak Covid-19.  Selain karena usia dan kemiskinan, sebagian dari mereka kehilangan pekerjaan dan berpenghasilan minim akibat pandemi.

            Manager Cabang Bank Syariah Mandiri (BSM) Indramayu Alesandro Beniko mengungkapkan rasa syukur atas jalinan kerjasama dengan Kilau Indonesia.

            “Alhamdulillah, ini adalah kerjasama yang kedua kalinya dengan Kilau Indonesia.  Semoga bantuan yang kita berikan akan membantu dan meringankan beban masyarakat yang terdampak karena pandemi,” ujar Alesandro.

            Hal senada disampaikan Kepala Cabang Kilau Indonesia Kabupaten Indramayu, Johan bahwa di saat pandemi sekarang ini, dampak ekonomi sangat dirasakan terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

            “Kerjasama ini sebagai amanah untuk segera disalurkan bantuannya kepada masyarakat yang membutuhkan.  Kami berharap sinergi ini memiliki banyak manfaat untuk seluruh komponen masyarakat khususnya masyarakat terdampak,” tukas Johan.

     Sementara Kepala Bidang Pemberdayaan Rosiana mengatakan, adanya bantuan ini paling tidak akan dapat meringankan penerima manfaat selama 1 bulan ke depan.

            “Kami menelisik jompo dan dhuafa yang berhak menerima bantuan ini sesuai dengan survey yang ditunjukkan oleh pihak pengelola dari masing-masing binaan Kilau,” katanya.

Penulis  : Willi Triana
Editor     : Jeffry

Down For Life Maksimalkan Potensi Bermusik Lewat Single “Apokaliptika”

Written By K2-911FM on Selasa, Juni 30, 2020 | 14.28.00


K2 FM – Selasa,30/6/2020, 14:28 WIB

            Di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, band hardcore Down For Life tetap berkaya. Band asal Solo yang dimotori Stephanus Adjie ini baru saja mengeluarkan single berjudul Apokaliptika.

           Konsep aransemen Apokaliptika digambarkan vokalis Adjie selaras dengan pergerakan bermusik Down For Life, yakni ramuan death metal dan black metal dengan balutan sound yang modern.

    “Kami berusaha lebih memaksimalkan potensi kami dengan eksplorasi sound, juga vokal, menggali imajinasi dan kreasi bermusik,” kata Adjie dilansir http://musikeras.com/.

            Proses recording Apokaliptika dilakukan Oktober 2019 di Drak Tones studio milik Blackandje Records di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.  Single ini awalnya berjudul Dead Shall Rise yang didaur-ulang dengan mengganti judul dan mengubah liriknya.

            Down For Life dibentuk tahun 1999 di Solo Jawa Tengah.  Sejumlah konser dan even metal di tanah air maupun luar negeri pernah dilakoni oleh band yang kini berformasi Stephanus Adjie (vocal), Ahmad ‘Jojo’ Ashar (bassist), Rio Baskara (guitarist), Isa Mahendrajati (guitarist) dan M. Abdoel Latief (drummer).

            Namun khusus dalam proses rekaman single Apokaliptika, posisi Jojo digantikan Mattheus Amadeus yang bermain bass.

            Pada 2016, Down For Life menjadi guest star di ajang Revival Fest di GOR Dharma Ayu Indramayu.  Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh K2 FM untuk diajak interview bersama dua pentolan Down For Life, Stephanus Adjie dan Ahmad ‘Jojo’ Ashar sebelum pentas.

            “Kami diundang oleh Youth Project untuk main di Revival Fest Indramayu.  Cukup excited bisa main di sini.  Kami menangkap energi penonton Indramayu luar biasa,” terang Adjie di studio K2 FM.

Baca  :  

            Sejak pandemi mewabah, Down For Life membatalkan beberapa jadwal manggung di Asia termasuk tur Eropa pada September.  Keinginan Adjie, pandemi segera selesai sehingga siap masuk studio lagi selepas penggarapan Apokaliptika.  (Jeffry)
 Revival Fest #1 Indramayu.

Prosesi ‘Ngejog’ Libatkan Puluhan Nelayan Karangsong

Written By K2-911FM on Jumat, Juni 26, 2020 | 01.51.00


INDRAMAYU – K2 FM – Jum’at,26/6-2020, 01:51 WIB

Karangsong, dikenal sebagai salah satu sentra produsen ikan di Indramayu. Ikan diperoleh dari laut menggunakan perahu nelayan.  Tak heran Karangsong menjadi tempat pembuatan perahu berbagai jenis.

Pembuatan perahu dikerjakan secara tradisional tanpa menggunakan alat-alat modern. Untuk jenis kapal motor bertonase besar, pembuatannya dilakukan di bantaran sungai. 

Setelah rampung, digelar acara syukuran di rumah pemilik. Kapal motor kemudian diturunkan ke sungai keesokan harinya.

Seperti tampak pada Minggu (20/6-2020) di sungai Prajagumiwang, Karangsong Kecamatan Indramayu. Puluhan nelayan menurunkan kapal dari darat ke sungai. Kapal berbobot sekitar 90 GT ditarik dengan tali sepanjang 50 meter.

Peristiwa unik ini sempat menjadi tontonan warga. Tak terkecuali Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disbudpar Indramayu, Tinus Suprapto yang menyaksikan dan merekam momen tersebut.

 "Prosesi ini dinamakan ngejog,” jelas Tinus.

Bagi Tinus, tradisi nelayan dari mulai pembuatan kapal hingga prosesi ngejog merupakan momentum yang tak lepas dari perhatiannya. Hal itu guna kepentingan dokumentasi.

“Pihak propinsi meminta saya mendokumentasikan aktivitas nelayan di Indramayu, termasuk penggunaan istilah-istilah khusus dalam kehidupan nelayan,” tambahnya.

 Lebih lanjut kata Tinus, selain istilah ngejog, ada pula liyer yaitu sebutan untuk alat katrol. Berfungsi membantu nelayan menarik kapal agar beban tidak terlalu berat.

“Penempatan liyer berada di seberang sungai, dihubungkan dengan tali atau tambang besi.  Banyaknya liyer disesuaikan dengan berat kapal.  Demikian juga jumlah penarik kapal, bisa melibatkan puluhan bahkan ratusan orang, terbagi dalam beberapa kelompok secara bergantian,” ucapnya.

Selama kegiatan ngejog berlangsung, biasanya ditandai dengan pemadaman aliran listrik.  Hal itu dilakukan untuk mencegah tersengat listrik lantaran kabel listrik PLN sangat dekat dengan ketinggian tiang kapal/perahu.

Seorang nelayan di lokasi ngejog mengatakan, konon kapal yang ditaksir bernilai miliaran rupiah itu disebut-sebut milik H. Hariri, juragan asal jalan Kirancang Kelurahan Margadadi Indramayu. Dikerjakan selama 5 sampai 6 bulan dan akan berlayar ke perairan Papua.

Setelah berada di sungai Prajagumiwang, kapal masih menunggu selama beberapa bulan ke depan untuk siap dilarung ke laut lepas.  Pasalnya, kapal belum dilengkapi mesin, alat tangkap ikan dan kelengkapan kelaikan pelayaran.  (Jeffry) 


 

Dangdut Melankolis Versi Selvi Aprillia

Written By K2-911FM on Jumat, Juni 19, 2020 | 15.01.00


INDRAMAYU – K2 FM – Jum’at,19/6-2020, 15:01 WIB

            Lagu dangdut biasanya identik dengan hentakan gendang dan nuansa up beat. Namun tidak demikian dengan single pedangdut Selvi Aprillia.

            Lewat lagu berjudul Cinta Pertama, pencipta dan arranger Posan Tobing sengaja menyajikannya dalam sebuah irama dangdut melankolis.

            “Ini karya pertama aku, dan yang mau aku tonjolkan adalah suara. Jadi, nuansanya pop-dut, nggak terlalu banyak goyang,” terang Selvi.

            Selvi Aprilia, nama penyanyi cantik jebolan kompetisi dangdut Bintang Pantura Indosiar ini bisa disejajarkan dengan penyanyi dangdut yang lahir dari sebuah kompetisi.  Iapun bangga diberikan kesempatan oleh GP Records terjun ke industri rekaman lewat single Cinta Pertama.

            Berbicara nama, pemilik nama asli Shelvie Asti Nur Aprillianty ini mengakui dirinya cukup memakai nama Selvi Aprillia saja.

            “Di single ini, saya pakai nama Selvi Aprillia. Tapi kalau live di Indosiar saya tetap bawa nama Bintang Pantura karena itu nggak bisa dihilangkan,” kata dara asal Sukabumi ini saat talkshow di K2 FM.

            Lagu Cinta Pertama dirilis September 2019 lalu.  Selvi berharap orang-orang yang bernasib sama bisa menumpahkan perasaannya di lagu ini.  Termasuk juga mereka yang kini ditimpa kegalauan, agar bisa memantapkan hati dengan pasangan.

            Kepada K2 FM, Selvie berterus-terang belum ada rencana membuat full album.

“Insya Allah setelah single ini, mungkin ada karya-karya Selvi selanjutnya dalam bentuk album,” kata mojang kelahiran 27 April 1994 ini.

Selvie menyambangi studio K2 FM bersama Eva Maryam, penyanyi yang juga jebolan Bintang Pantura dalam rangka promo single Cinta Pertama. 

Selain kegiatan live on air di televisi, ia tak menampik seandainya diundang manggung off air untuk pentas acara dangdut.

    “Siapapun yang mengundang Selvi, kalau diundang untuk menghibur di daerah saya siap,” pungkas Selvie kepada announcer K2 FM, Imron Jagat.  (Jeffry)

Indramayu dan Sumedang, Target Penerima Free Food Care (FFC) Kilau Indonesia

Written By K2-911FM on Kamis, Juni 18, 2020 | 01.27.00


INDRAMAYU – K2 FM – Kamis,18/6-2020, 01:27 WIB

            Wajah sumringah diekspresikan para tukang becak dan pekerja harian yang berada di wilayah Indramayu dan Sumedang.  Dua kabupaten di Jawa barat ini menjadi prioritas utama sasaran Kilau Indonesia pada pelaksanaan program Free Food Care (FFC).

            Pun demikian ungkapan suka cita dhuafa dan anak-anak yatim .  Mereka adalah penerima manfaat dari Kilau Indonesia berupa makanan gratis.

            Free Food Care (FFC) merupakan program pembagian paket makanan gratis kepada masyarakat terutama kaum dhuafa dan anak yatim. 
 
       Bahkan di masa pandemik coronavirus seperti sekarang ini, Kilau Indonesia  membagikan paket makanan ke petugas/tenaga kesehatan di rumah sakit serta pekerja harian terdampak Covid-19 di 2 kabupaten tersebut.

            Bukti kepedulian Kilau Indonesia diwujudkan dengan tak henti-hentinya memberikan rejeki secara cuma-cuma, sebagai stimulus agar pejuang keluarga ini semangat bekerja, menghidupi keluarga di tengah kondisi ekonomi yang sulit akibat Covid-19.

   
            Setiap bulannya, Kilau Indonesia membagikan kurang lebih 700 paket makanan yang dikirimkan untuk disalurkan kepada penerima manfaat yang berada di wilayah Indramayu, Sumedang dan Bandung, namun saat ini digencarkan di 2 kota saja.

            Ketua tim relawan Kilau Indonesia Nur Sani menjelaskan, Program FFC ini dilaksanakan pada Jum’at, (12/6-2020).

        “Kilau melalui tim relawan di masing-masing kota tersebut, membagikan sebanyak 190 paket makanan, 120 paket tersebarkan di wilayah Sumedang, 70  paket di wilayah Indramayu dan 20 paket disalurkan di RSUD Indramayu,” ujarnya.

            FFC untuk Indramayu disalurkan ke  3 titik penerima manfaat yakni wilayah terminal Sindang, jalan Sudirman, Bundaran Kijang, Bundaran Adipura, Prapatan Waiki, dan  Bundaran Mangga.

          Sementara untuk Sumedang dibagikan rutin tiap hari Jum’at.  Pada pekan ini, ratusan paket makanan dibagikan ke daerah-daerah seputar jalan Prabu Geusen Ulun, Mayor Abdurahman, Alam Sari, Binokasih dan wilayah Ketib.

     Seorang perwakilan dari tim relawan Robi Rozali menuturkan, pihaknya akan menghimpun jumlah pembagian FFC per-bulannya untuk dilaporkan kepada para donatur secara online, berupa data yang bisa diakses di media sosial official Kilau. Dan untuk offline-nya berupa lembaran bulletin yang dibagikan langsung kepada sahabat baik.

Penulis  : Wili Triani
Editor     : Jeffry
 
Support : Kang Imron Jagat
Copyright © 2011. K2-911 FM | KIJANG KENCANA - All Rights Reserved
Template Created by Yudhi Harjo
Proudly powered by Blogger